A importância analítica de consider

A importância analítica de considerar a repetição das inserções pode
ser observada na tabela a seguir. O retrato que emerge quando
analisamos as inserções sem levar em consideração o número de
vezes em que foram ao ar é o da existência de diferenças
significativas no percentual de ataques. No primeiro turno de 2006, a
principal discrepância ocorre emrelação ao candidato Cristovam
Buarque. Aproximadamente um terço das inserções veiculadas por
Cristovam assume a conotação negativa quando a análise considera a
repetição de seus comerciais. Quando não considera, o percentual cai
para 7,7%. Esses dados demonstram cabalmente que, na hora de analisarmos a estratégia de comunicação dos candidatos, devemos
incorporar a repetição das mensagens, caso contrário, corremos
sério risco de afirmarmos como verdadeiras tendências que são
falsas.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pentingnya analisis untuk mempertimbangkan pengulangan sisipan dapat diamati dalam tabel berikut. Potret yang muncul ketika Kami menganalisis sisipan tanpa memperhitungkan jumlah kali disiarkan adalah adanya perbedaan persentase yang signifikan dari serangan. Di putaran pertama 2006, dalam kandidat utama perbedaan terjadi Cristovam Buarque. Sekitar sepertiga dari laporan untuk menyisipkan Yusuf konotasi negatif ketika mempertimbangkan analisis pengulangan iklan mereka. Ketika tidak menganggap, persentase jatuh hingga 7,7%. Data ini sepenuhnya menunjukkan bahwa, pada saat yang menganalisis strategi komunikasi kandidat, kita harus menggabungkan pengulangan pesan, sebaliknya, kami menjalankan risiko serius berdiri sebagai benar tren yang palsu.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pentingnya analitis mempertimbangkan pengulangan sisipan dapat
dilihat pada tabel berikut. Gambar yang muncul ketika
kita menganalisis sisipan tanpa memperhitungkan jumlah
kali yang ditayangkan adalah adanya perbedaan
yang signifikan dalam persentase serangan. Pada putaran pertama 2006,
perbedaan utama terjadi emrelação calon Cristovam
Buarque. Sekitar sepertiga dari sisipan dilakukan oleh
Cristovam mengambil konotasi negatif ketika analisis ini mempertimbangkan
pengulangan bisnis mereka. Ketika tidak dianggap, persentase turun
menjadi 7,7%. Data ini menunjukkan sepenuhnya bahwa pada saat menganalisis calon 's strategi komunikasi harus
memasukkan pengulangan pesan, jika tidak, kami menjalankan sebuah
risiko serius menegaskan tren sebagai benar adalah
palsu.